COLLABORATIVE LITERACY FRAMEWORK : SEBUAH RINGKASAN

Collaborative Literacy Framework (CLF) adalah sebuah kerangka yang didesain untuk meningkatkan partisipasi siswa secara aktif dalam berpikir, berdialog, dan melakukan refleksi tentang bacaan yang sengaja dipilih oleh guru untuk memenuhi kebutuhan dan minat siswa. 

Literacy Collaborative
Comprehensive Literacy Framework

Kerangka ini berdasarkan teori Sosiokultural dari Vygotsky (1962), menurut Vygotsky, belajar bersama orang lain memainkan peran utama dalam perkembangan siswa. Mereka akan terdorong maju saat menerima instruksi atau bantuan dari orang lain yang lebih ahli dalam Zona Perkembangan Proksimal (ZPD) mereka. Ketika siswa menguasai konsep tertentu, ZPD mereka diperluas. Kemudian, seorang guru yang jeli akan mampu menentukan apa yang siswa ketahui dan apa yang perlu mereka ketahui untuk menjaga mereka tetap berada dalam wilayah pemahaman mereka. Selain itu, penting bagi guru untuk menyediakan scaffolding dalam ZPD setiap siswa. Scaffolding yaitu memberikan bantuan penuh kepada siswa dalam tahap-tahap awal pembelajaran yang kemudian berangsur- angsur dikurangi dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengambil alih tanggung jawab semakin besar segera setelah mereka dapat melakukannya. Secara teori, semakin baik scaffolding yang diberikan dalam ZPD siswa, maka semakin besar juga kemungkinan siswa untuk berkembang lebih baik.

Tugas mendidik kelas yang dipenuhi dengan berbagai kebutuhan siswa dan ZPD siswa yang bervariasi menjadi tantangan bagi guru baik yang berpengalaman maupun guru baru. Selain mengembangkan dasar pengetahuan tentang bagaimana siswa mempelajari proses membaca dan menulis, penting juga bagi seorang guru untuk memberikan pendekatan pengajaran yang seimbang, komprehensif, dan responsif kepada siswa. Lalu, apa yang dimaksud dengan desain pengajaran literasi yang seimbang, komprehensif, dan responsif dan seperti apa bentuknya di kelas?. Kita bahasa pada artikel selanjutnya! salam literasi.

Berbagi :