OPTIMALISASI TAMAN BACAAN MASYARAKAT UNTUK MENINGKATKAN MINAT BACA WARGA BOJONEGORO
gurusigap.com - Menumbuhkan minat baca di kalangan masyarakat Bojonegoro bukanlah hal yang mudah. Hal ini perlu usaha bersama dari berbagai pihak. Salah satu program untuk meningkatkan minat baca adalah dengan adanya Taman Bacaan Masyarakat (TBM). TBM adalah tempat yang secara sengaja dibuat oleh pemerintah, perorangan, maupun swadaya masyarakat yang menyediakan bahan bacaan kepada masyarakat yang berada di sekitarnya.
Tujuan utama TBM adalah untuk menumbuhkan minat baca masyarakat di sekitar TBM. TBM ini sekaligus bentuk pendidikan non formal yang diharapkan mampu menciptakan masyarakat yang gemar membaca. Tidak hanya itu, adanya TBM juga berpeluang besar mengurangi angka buta aksara terutama bagi masyarakat yang putus sekolah. Dengan kata lain, dengan hadirnya TBM, masyarakat akan mudah memperoleh akses buku bacaan sehingga tidak ketinggalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Masyarakat juga akan punya kesempatan untuk mengembangkan keterampilan sehingga mampu menciptakan peluang usaha secara mandiri.
TBM tidak akan mampu menumbuhkan minat baca masyarakat jika tidak difungsikan secara optimal. TBM hanya akan menjadi tempat pajangan buku apabila tidak dikunjungi masyarakat. Fungsi TBM harus dioptimalkan dengan berbagai macam upaya. Upaya ini tidak hanya dari internal pengelola. Namun, upaya ini juga harus melibatkan kerjasama dengan pihak luar agar berjalan secara optimal.
Sosialisasi Taman Bacaan Masyarakat
Hal pertama yang mendasar sebagai upaya mengoptimalkan fungsi TMB adalah sosialisasi. Sosialisasi ini sekaligus untuk memasyarakatkan taman bacaan. Hal ini menjadi penting agar keberadaan TBM diketahui oleh masyarakat sekitar. Dengan semakin banyak masyarakat yang tahu akan TBM, maka kunjungan masyarakat ke TBM akan perlahan meningkat, sehingga minat baca mereka sedikit demi sedikit akan terbangun.
Pengelola TBM dapat bersinergi dengan perangkat desa, sekolah, tokoh masyarakat, serta warga sekitar untuk melakukan sosialisasi. Tak hanya itu, kehadiran media sosial saat ini bisa menjadi alternatif yang mempermudah pengelola TBM untuk mensosialisasikan keberadaannya. Sosialisasi ini akan sangat berguna untuk menginformasikan tentang eksistensi TBM di tengah masyarakat. Di samping itu, pengelola TBM juga sangat perlu mensosialisasikan program-program yang ada di TBM, waktu atau jam operasionalnya, jenis-jenis bacaan yang tersedia, serta hal yang tidak kalah penting adalah memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya membaca buku.
Penambahan Sarana Prasarana yang Memadai
Kegiatan membaca tentu akan lebih menyenangkan apabila tempat yang digunakan nyaman, bersih, tersedianya bacaan yang variatif, sirkulasi udara yang memadai, serta tersedianya akses internet untuk mendukung eksplorasi ilmu pengetahuan yang lebih mendalam. Sarana dan prasarana di TBM yang ada saat ini masih belum memadai. Banyak TBM yang masih mengandalkan tempat ala kadarnya. Sehingga, masyarakat pun enggan berkunjung. Padahal, sarana dan prasarana yang memadai tentu akan membuat pengunjung TBM betah berkunjung dan memanfaatkan TBM secara maksimal. Hal ini tentunya akan berdampak positif terhadap minat baca masyarakat yang akan perlahan meningkat.
Kerjasama dengan Berbagai Pihak
Banyak TBM yang mempunyai visi dan misi yang baik. Pengelola TBM juga banyak yang telah merancang program-program visioner untuk menarik minat baca masyarakat. Namun, hal ini akan terasa sia-sia tanpa adanya kerjasama dengan berbagai pihak. Pengelola TBM harus membuka diri dan bekerjasama dengan pihak pemerintah, swasta, dan masyarakat sekitar.
Pemerintah adalah pihak yang punya peran strategis untuk mendukung program-program yang telah dirancang oleh pengelola TBM. Pemerintah punya instrumen untuk membantu pengelola TBM mengejawantahkan program yang telah dibuat. Tanpa adanya dukungan pemerintah, program yang telah dibuat tidak akan mampu berjalan secara optimal. Peran pemerintah tidak hanya dukungan berupa bantuan operasional. Namun, hal ini bisa dalam bentuk bantuan penyediaan fasilitas TBM seperti penyediaan tempat yang strategis, komputer, akses internet, bantuan koleksi buku terbaru secara berkala, dan lain sebagainya. Tak hanya itu, pemerintah dapat memberikan pelatihan kepada pengelola TBM sehingga mereka mampu menjalan fungsinya secara maksimal.
Pengelola TBM juga bisa bekerjasama dengan lembaga pendidikan yang berada di sekitarnya seperti mengadakan event lomba menulis, mendongeng, mencipta puisi, dan lomba lainnya yang bertujuan meningkatkan literasi masyarakat. Dengan kegiatan tersebut, secara tidak langsung TBM juga bisa mensosialisasikan program yang ada serta memberi edukasi kepada siswa tentang pentingnya membaca.
Kerjasama dengan masyarakat sekitar juga hal yang tidak kalah penting. Masyarakat sekitar adalah salah satu target utama adanya TBM ini. Mereka harus dilibatkan dalam menentukan jenis bacaan yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Mereka juga harus diberikan kesempatan memberikan saran program yang relevan dengan potensi yang ada di sekitarnya. Dengan keterlibatan ini, program dan bacaan yang tersedia di TBM akan tepat sasaran dan berguna untuk mengembangkan pengetahuan serta keterampilan masyarakat untuk hidup yang lebih baik.
Hadirnya TBM di tengah masyarakat Bojonegoro sangatlah diharapkan mampu meningkatkan minat baca warga sekitar. TBM menjadi harapan bagi warga Bojonegoro agar menjadi masyarakat yang literat. Untuk mencapai itu semua, fungsi TBM haruslah dioptimalkan sebagaimana mestinya. TBM harus mampu mensosialiskan eksistensi dirinya di tengah masyarakat agar masyarakat paham akan keberadaannya, jenis bacaan yang tersedia, serta program-program yang telah dirancang di sana. Di samping itu, TBM juga harus berupaya menambah sarana prasarana yang menunjang kegiatan membaca di sana. Sarana prasarana yang memadai akan membuat warga sekitar tergerak untuk semakin sering berkunjung ke TBM yang pada akhirnya akan menumbuhkan minat baca warga. Yang tak kalah penting, pengelola TBM harus bersinergi dengan berbagai pihak untuk mensukseskan program yang telah dirancang. Pengelola TBM dapat bekerjasama dengan lembaga pemerintah seperti Dinas Pendidikan, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, serta lembaga terkait lainnya yang punya peran strategis untuk memajukan literasi di masyarakat. Di samping itu, pengelola juga bisa bekerja sama dengan lembaga pendidikan di sekitar TBM dan juga bersinergi dengan warga sekitar dalam menentukan jenis bacaan dan program yang sesuai dengan kebutuhan warga sekitar TBM.
Meningkatkan minat baca warga Bojonegoro bukanlah pekerjaan yang mudah. Perlu adanya program yang bisa menstimulus warga untuk gemar membaca. Salah satu program yang telah ada di Bojonegoro adalah Taman Bacaan Masyarakat (TBM). TBM ini dapat menjadi pelita di tengah minat baca warga Bojonegoro yang masih redup. Fungsi TBM tentu tidak akan optimal jika tidak dilakukan upaya-upaya yang mampu mendukung keberadaan serta program-program yang telah dirancang. Sinergi antar pemerintah dan masyarakat sangatlah penting untuk memajukan TBM. Dukungan pemerintah sebagai pembuat kebijakan akan sangat berdampak positif terhadap keberlangsungan TBM. Keterlibatan masyarakat untuk memanfaatkan TBM tentu akan membuat tujuan TBM tercapai dengan baik. Kita sebagai warga Bojonegoro harus memanfaatkan TBM ini secara maksimal agar pengetahuan kita meningkat. Sehingga, kita mampu menjadi warga Bojonegoro yang literat yang mampu melahirkan ide-ide baru untuk memajukan Bojonegoro yang lebih produktif.
(Artikel ini pernah diikutsertakan dalam lomba literasi Forum Taman Bacaan Masyarakat kabupaten Bojonegoro tahun 2022, ditulis oleh admin www.gurusigap.com)
Posting Komentar untuk "OPTIMALISASI TAMAN BACAAN MASYARAKAT UNTUK MENINGKATKAN MINAT BACA WARGA BOJONEGORO"